Thursday, August 25, 2016

POHON GEULIS ANTI KEKERASAN

Pohon yang lindap, rimbun, dan subur dapat menjadikan lingkungan sekitar teduh. Kemajuan bangsa Indonesia tergantung benih yang ditanam sekarang, jika serius dirawat kemungkinan besar generasi masa depannya tahan badai, kuat dan bernas.

"Pak, aku udah namatin tiga buku," kata Shopie dengan tersenyum bangga. "Kalau aku baru dua buku, Pak." Siva menimpali, tidak mau kalah dengan Sopie. Beberapa anak melaporkan bahwa mereka telah menamatkan buku-buku dalam bulan pembiasaan. Sejak anak-anak melaporkan buku yang dibacanya ditamatkan, barulah pohon geulis dibuat bersama anak-anak dengan mencari ide agar unik dan menarik.

Setelah berdiskusi dengan anak-anak, kami sepakat membuat pohon dengan daun-daunnya terbuat dari sketsa tangan-tangan mereka, Jum'at (26/8). Sesuai dengan warna dan pita biru pada logo Sabak Perumnas Cisalak yang berarti warna biru merupakan sebuah naungan dengan warna kedamaian yang diharapkan para peserta didik nyaman menggali dunia melalui buku bacaan. Sedang pita biru berarti pencegahan kekerasan pada anak (child abuse prevention). Sabak sebagai komunitas baca berupaya melindungi hak-hak anak dari segala macam bentuk kekerasan yang sering terjadi pada anak.

Peserta didik sangat antusias membuat sketsa tangan-tangannya yang kemudian dihias lalu diisi berbagai judul, penulis, dan sedikit ringkasan tentang bacaannya. Langkah ini sebagai upaya menggelorakan gerakan literasi sekolah melalui program West Java Leader's Reading Challenge yang dilaksanakan SDN. Perumnas Cisalak.









"P

No comments:

Post a Comment