Thursday, August 18, 2016

BUKAN SEKEDAR SURUHAN

Oleh Dede Dudu Abdul Rahman (Guru Perintis SDN. Perumnas Cisalak)

Jantung pelaksanaan kurikulum dan berbagai program di sekolah berada di tangan kepala sekolah dan guru-gurunya. Menyuruh anak-anak untuk membaca dan menulis reviu sangat mudah. Tetapi memberi teladan untuk melakukan hal yang sama bagi diri sendiri tidak sederhana. 
Dalam rangka sosialisasi gerakan literasi sekolah dengan program West Java Leader's Reading Challenge, Rabu (20/7).

Program gerakan literasi sekolah sesuai Permendikbud No. 23 Tahun 2015 dengan program WJLRC provinsi Jawa Barat yang bekerja sama dengan Adeleide Australia Selatan diharapkan dapat bergelora di sekolah-sekolah Jawa Barat. Termasuk workshop literasi kepada guru-guru yang dilaksanakan di SDN. perumnas Cisalak dengan pemateri Ibu Ade Rastuti sebagai kepala sekolah penggerak dan salah satu guru yang memiliki pengalaman dalam kegiatan literasi. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan semangat literasi para pendidik.

Seluruh guru yang hadir berdiskusi tentang perkembangan literasi di Indonesia yang dibandingkan dengan negara Asean. Tanggapan para guru cukup tercengang sebab posisi Indonesia berada pada posisi 60 dari 61 negara yang berada di atas Botswana. Selain itu, para guru dilatih dalam kecepatan membaca, teknik mereviu, dan memaparkan hasil bacaan.

Setelah workshop dilaksanakan, para guru diharapkan saling memberikan motivasi dalam membudayakan literasi di lingkungan sekolah dengan membaca mulai dari diri sendiri. Sehingga anak-anak pun tidak akan menganggap bahwa membaca hanya sebuah perintah, tetapi kebutuhan dasar dalam memberi nutrisi pada pikiran.



No comments:

Post a Comment