Setelah peserta didik pulang dari kelasnya masing-masing, para guru berkumpul di kantor, Kamis (25/8). Hari yang tidak biasa, mereka membicarakan tentang workshop menulis reviu yang diadakan Kepala Sekolah Penggerak dan Guru Perintis SDN. Perumnas Cisalak.
Syarat utama mengikuti workshop yaitu para guru harus menamatkan buku terlebih dahulu. Beberapa guru terlihat menyelesaikan bacaan, sedang yang lain terlihat berdiskusi tentang cara menulis reviu dengan teman sejawatnya.
Virus literasi tidak mudah tersebar, langkah masuk akal yang dapat dilakukan adalah menggelorakannya dengan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan literasi, seperti workshop menulis reviu, dan lainnya.
Selepas istirahat mengajar dan melaksanakan sholat dzuhur, para guru pun dengan sendirinya berkumpul di ruang literasi lantai 2. Infokus dan beberapa lembar kertas sesuai jumlah guru yang hadir dibagikan. Hari itu, guru perintis menjelaskan terlebih dahulu berbagai teknik menulis reviu, mulai Ishikawa Fishbone, Y Chart, Ishikawa, dan Infografis.
Meski telah dijelaskan pada sosialisasi literasi sebelumnya, mengulas untuk mengingatkan sangat baik dilaksanakan agar lebih paham.
"Itu maksud, musim, ketika, dan saat, pada kotak when, maksudnya apa?" Yayah Heryati salah seorang peserta workshop yang mengajar di kelas lima bertanya dengan mengernyitkan keningnya. Disusul pertanyaan-pertanyaan dari guru lain yang kemudian diskusi spontan tebangun begitu saja di antara mereka.
Hal menarik yang dapat diambil hikmahnya dari workshop tersebut yaitu budaya diskusi yang selama ini hanya dianggap biasa-biasa saja mulai terbangun sedikit demi sedikit. Mereka menyadari bahwa membaca dan menulis itu perlu waktu dan kemauan yang kuat.
Para guru pun harus memberi ruang lebih fleksibel kepada peserta didik agar mereka lebih banyak membaca agar budaya mencintai ilmu pengetahuannya teresapi. Selama bulan Agustus ini para guru dan peserta didik dibiasakan membaca, menulis diary, dan workshop-workshop kecil. Para guru akan dilibatkan dalam gerakan literasi sekolah melalui program West Java Leader's Reading Challenge dari Minggu pertama hingga ketiga sepuluh bulan ke depan..
Semoga kebangkitan kemampuan literasi tenaga kependidikan dan peserta didik di Jawa Barat dapat meningkat. Para guru mengubah pola pikir yang dimulai dengan membiasakan diri untuk berkarya bersama para peserta didik untuk menciptakan lingkungan literat. Amin.
No comments:
Post a Comment